Kunjungan IESC FE UII ke SEF UGM

Kunjungan_Silaturrahim IESC-SEF
Kunjungan IESC-SEF

Bulaksumur Yogyakarta – Sabtu, 25 April 2015, bukan hari yang biasa bagi KSEI SEF UGM. Pada hari itu, KSEI SEF UGM ditakdirkan oleh Allah Swt. untuk merajut ukhuwah sekaligus saling berbagi ilmu pengetahuan bersama rekan seperjuangannya, KSEI Islamic Economics Study Club (IESC) FE UII. Alhamdulillah, takdir tersebut merupakan kenikmatan tersendiri bagi kedua belah pihak, karena pertemuan hari itu menyegarkan kembali khazanah keilmuan pada kedua belah pihak, sekaligus mengobarkan kembali semangat untuk tidak berhenti berjuang dalam dakwah Ekonomi Islam melalui ukhuwah (persaudaraan) yang telah dijalin pada hari itu.

Penerimaan kunjungan ini adalah yang pertama pada masa kepemimpinan Salim Fauzanul Ihsani (Ilmu Ekonomi 2013), bagi KSEI SEF UGM, yang dalam kesempatan ini merupakan kunjungan dari KSEI yang berdomisili di Yogyakarta. Lain halnya dengan KSEI IESC FE UII, ini merupakan kunjungan terakhir bagi mereka ke KSEI lain, di bawah kepemimpinan Arif Hadi Prayoga (Presiden IESC FE UII 2014-2015). Penerimaan kunjungan tersebut dimulai dengan sambutan sekaligus pemaparan dari kedua KSEI, yang disampaikan oleh Salim selaku Ketua SEF UGM, dan Arif selaku Presiden IESC FE UII. Pemaparan tersebut menunjukkan bahwa masing-masing KSEI ternyata memiliki banyak perbedaan, antara lain dalam hal struktur kepengurusan, program kerja, dan kondisi di lingkungan  kampus masing-masing, dan di sinilah masing-masing KSEI dapat saling sharing untuk kemudian memotivasi satu sama lain dalam perjuangan mengembangkan keilmuan ekonomi syariah. Dalam sambutannya, kedua pemimpin KSEI tersebut saling mengapresiasi satu sama lain. Hal ini semakin menyegarkan suasana keakraban di antara kedua KSEI.

Suasana semakin hangat dan akrab ketika kedua pemimpin KSEI selesai menyampaikan sambutan dan kedua KSEI berdiskusi. Para anggota KSEI dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan biro/departemen yang sesuai. Dalam diskusi ini, masing-masing anggota biro/departemen saling sharing mengenai program kerja beserta kendala-kendala yang dialami, solusi untuk memecahkan kendala yang ada, kondisi anggota di biro/departemen bersangkutan, dan lain-lain yang berkaitan dengan ruang kerja yang diampu masing-masing biro/departemen.

Setelah diskusi masing-masing biro/departemen antar KSEI, acara dilanjutkan dengan diskusi bertemakan Hedging Syariah yang saat itu sempat menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan para ekonom syariah. Dalam diskusi ini, Eka (anggota IESC) menjadi peserta yang sangat aktif dalam menanggapi topik ini. Diskusi tersebut berlangsung cukup hangat, dan menunjukkan bahwa saat itu hedging (transaksi lindung nilai) yang berlabel syariah masih menimbulkan pro dan kontra, baik di kalangan ulama maupun kalangan ekonom syariah. Diskusi ditutup dengan closing statement oleh Salim, yang dalam statement-nya menyampaikan bahwa permasalahan hedging bukanlah suatu hal yang perlu dipandang rumit. Menurutnya, masalah itu hendaknya dipandang simpel, yakni sebagai proses untuk mengajak berbagai kalangan dalam mengimplementasikan ekonomi yang berbasis syariah.

“Dibuat simpel saja permasalahan hedging. Dulu ada permasalahan terkait haji, yakni memindahkan dana haji dari bank konvensional ke bank syariah, maka harus ada perlindungan atas dana tersebut, karena itulah muncul hedging syariah. Kalau mau menerapkan pola pikir yang seratus persen syariah, ya susah. Berproses dari yang tidak sesuai syariah ke yang sesuai syariah agar lebih mudah untuk mengajak berbagai kalangan menuju ekonomi syariah.” jelas Salim.

Semoga ukhuwah ini terus berlanjut, dan yakinlah Ekonomi Islam ‘kan jaya. Ekonom Rabbani, BISA !!

Scroll to Top