Oleh : Haris Nur Rahmawati
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Worldometer, jumlah penduduk Indonesia saat ini yaitu sejumlah 277.046.446. Jumlah penduduk tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat ke-empat negara di dunia yang memiliki jumlah penduduk paling banyak. Dari banyaknya jumlah penduduk tersebut, tidak semua penduduk merasakan kesejahteraan dalam perekonomian. Hingga saat ini, masih banyak penduduk Indonesia yang berada pada kondisi belum sejahtera. Bahkan, penduduk miskin masih banyak di berbagai penjuru tanah air. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin di Indonesia berada di kisaran 26,42 juta orang.
Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang menunjukkan terbebasnya seseorang dari jeratan kemiskinan, kebodohan dan rasa takut sehingga dia memperoleh kehidupan yang aman dan tenteram baik secara lahiriah maupun batiniah. Dalam Mu’jam Musthalahatu al-Ulum al-Ijtima’iyyah, definisi lain menjelaskan “Kesejahteraan (welfare) adalah kondisi yang menghendaki terpenuhinya kebutuhan dasar bagi individu atau kelompok baik berupa kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan, sedangkan lawan dari kesejahteraan adalah kesedihan (bencana) kehidupan.” (Badawi, 1982, 442)
Secara hakikat, sistem ekonomi syariah memberikan kesejahteraan untuk seluruh lapisan masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta dapat memberikan kesempatan kepada setiap pelaku usaha. Di dalam ekonomi syariah terdapat maslahah atau tujuan syariah Islam dan menjadi inti utama syariah Islam itu sendiri. Maslahah juga dapat diartikan sebagai kebaikan (kesejahteraan) dunia dan akhirat (Anshari, 1981, 70-71). Sedangkan Imam Al-Ghazali menyimpulkan bahwa maslahah adalah upaya mewujudkan dan memelihara lima kebutuhan dasar, yakni agama (hifdzu ad-ddin), jiwa (hifdzu an-nafs), akal (hifdzu al-aql), keturunan (hifdzu an-nasl) dan harta (hifdzu al-maal).
- Ad-ddin: Memelihara Agama
Aspek memelihara agama ini dapat dinilai dari implementasi rukun Islam dan rukun iman. Sebagai bentuk memelihara Islam terhadap agama, Allah memerintahkan umat-Nya untuk beribadah. Ketika kita ikhlas dalam beribadah tentunya Allah juga akan dermawan kepada kita sehingga nantinya dapat diberi kesejahteraan.
- An-Nafs: Memelihara Jiwa
Pada hakikatnya, kesejahteraan ekonomi dapat tercapai apabila kesejahteraan rohani sudah terpenuhi dengan cara memelihara kesehatan jiwa. Perwujudan dari memelihara jiwa dapat dilihat dengan terpenuhinya segala kebutuhan manusia yang berupa sandang, pangan, dan papan, serta kesehatan dan fasilitas umum lainnya.
- Al-Aql: Memelihara Akal
Memelihara akal dapat dilakukan dengan tiga tingkatan. Yang pertama adalah tingkatan dharuriyah yang dilakukan dengan tidak meminum minuman keras. Dalam tingkatan hajjiyah dapat dilakukan dengan menuntut ilmu pengetahuan. Sementara itu, dalam tingkatan tahsiniyyah dapat dilakukan dengan cara tidak mendengarkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Apabila kita dapat memelihara akal sehat kita, tentunya kita dapat bekerja dengan jujur dan amanah sehingga secara tidak langsung dapat mendukung kita untuk bisa mencapai kesejahteraan ekonomi.
- An-Nasl: Memelihara Keturunan
Memelihara keturunan bertujuan untuk memperbaiki kualitas keturunan. Misalnya seperti membina sikap mental keturunan agar nantinya dapat terjalin rasa persahabatan di antara sesama umat manusia. Ketika rasa persahabatan terjalin secara baik tentunya akan berdampak pada kesejahteraan sosial dan juga kesejahteraan ekonomi.
- Al-Maal: Memelihara Harta
Cara menjaga harta dapat dilakukan dengan cara mencari pendapatan yang layak dan adil, selalu berusaha, mencari rezeki yang halalan toyyiban dan juga melakukan persaingan yang adil. Untuk mendapatkan harta yang halal, syariat Islam memperbolehkan berbagai bentuk muamalah. Kemudian untuk menjaga harta, Islam mengharamkan umatnya memakan harta manusia dengan jalan yang batil misalnya seperti riba, mencuri, menipu, korupsi, dan lain-lain. Ketika kita mengikuti syariah Islam pasti akan diberikan kesejahteraan.
Makna kesejahteraan dalam ekonomi syariah yaitu bertujuan untuk mencapai kesejahteraan secara menyeluruh antara material, spiritual, dan juga moral. Dengan selalu memelihara aspek kesejahteraan masyarakat di atas, tentunya akan membantu kita agar senantiasa dalam kesejahteraan baik lahir dan batin.
Referensi
Anshari, E. S. (1981). Ilmu Filsafat dan Agama. PT. Bina Ilmu.
Badan Pusat Statistik. (2020). Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Indonesia Makro 2020. https://www.bps.go.id/publication/
Badawi, A. Z. (1982). Mu’jam Musthalahat al-‘Ulum al-Ijtima’iyyah. New Impression.
Worldometer. (2021, September Selasa). Indonesia Population. World Population. Retrieved September Selasa, 2021, from https://www.worldometers.info/world-population/indonesia-population/