Salah satu ajang silaturahmi terbesar Fossei, yang diadakan tahunan dan diikuti oleh seluruh KSEI se-Indonesia, kembali diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Temu Ilmiah Nasional XV (Temilnas XV) tahun ini diselenggarakan selama 4 hari berturut-turut. Seminar Internasional dengan tema “Revitalization of Social Capital in Rural Economic Development through Financial Inclusion in Islamic Perspective”, menjadi pembuka rangkaian acara Temilnas XV pada hari Kamis, 10 Maret 2016 di Sportorium UMY.
Sebelumnya, pada hari Rabu, 9 Maret 2016, seluruh peserta yang berasal dari berbagai KSEI di seluruh pelosok negeri tiba di Kota Pendidikan, Yogyakarta, tepatnya di Hotel Amartha, Bantul. Mereka dibekali tentang teknis perlombaan melalui kegiatan Technical Meeting, setibanya di Hotel Amartha. Peserta yang jumlahnya mencapai lebih dari 550 orang ini, mengikuti dua cabang perlombaan Temilnas XV yaitu Olimpiade dan Debat Ekonomi Islam. Ada sekitar 500 peserta yang mengikuti cabang Olimpiade dan 66 peserta lainnya yang mengikuti lomba debat.
Temilnas bukan hanya sekedar ajang temu silaturahmi dari sekitar 134 KSEI di seluruh Indonesia, melainkan juga ajang untuk menambahkan dan memperluas pengetahuan tentang Ekonomi Islam. Di sinilah, masing-masing individu kader pejuang Ekonomi Islam dari berbagai penjuru mengukur sejauh mana pengetahuan Ekonomi Islam yang sudah mereka dapatkan di KSEI(Kelompok Studi Ekonomi Islam) mereka masing-masing. Dengan demikian, maka menjadi juara bukanlah tujuan utama.
SEF UGM, seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu mengirimkan delegasi untuk berpartisipasi dalam Temilnas. 3 tim olimpiade dan 1 tim debat, mewakili SEF UGM selama 4 hari di UMY. Achmad Faizal Azmi (Ketua SEF UGM 2016), Ardhya Pramesti (staff departemen eksternal), dan Mudo Dwi Utomo (staff biro PSDM), tergabung dalam tim olimpiade SEF UGM A. Tim kedua yang mengikuti olimpiade ekonomi Islam yaitu SEF UGM B, terdiri dari Gadis Wulan Novembrilly(Wakadept KnKEI), Dellatika Rizhanilla (staff biro Sekbend), dan Ahmad Zufar (staff departemen KKI). SEF UGM C, diwakili oleh Hanif Ratnayunia Wijajna (Wakadept Risbang), Esa Azali Asyahid (staff departemen Risbang), dan Fauzan Dewantara (staff departemen KKI). Tim SEF UGM C berhasil menduduki peringkat pertama dan lolos menuju babak semifinal. Meskipun untuk tahun ini, SEF UGM belum diberikan kesempatan untuk maju ke babak final olimpiade Ekonomi Islam.
Namun demikian, Alhamdulillah, tim debat SEF UGM, yang diwakili oleh Fakhrurazi (staff departemen KKI), A. Qodri Susamto (Kadept KKI) dan Erlin Meida Ramadhani (sekjend SEF UGM 2016), diberikan kesempatan kembali untuk pulang tanpa tangan hampa. Tahun ini, piala juara 2 lomba Debat berhasil ditambahkan di antara deretan piala temilnas sebelumnya. Ada hal yang baru, dimana dua kejuaran sebelumnya adalah di cabang olimpiade sedangkan tahun ini adalah di cabang debat. Tahun 2014, SEF UGM membawa pulang piala temilnas olimpiade Ekonomi Islam juara 2, dan juara 1 pada ajang temilnas 2015. Di cabang perlombaan Olimpiade Ekonomi Islam, KSEI Universitas Padjajaran berhasil membawa pulang piala juara 1 dan di cabang debat, Universitas Islam Indonesia berhasil menjadi juara 1. Sungguh, perjuangan yang cukup menguras tenaga dan pikiran bagi para pemenang perlombaan Temilnas.
Semua pencapaian dan prestasi dari SEF ini diharapkan dapat terus memotivasi para kader pejuang Ekonomi Islam dalam membumikan Ekonomi Islam. Meskipun demikian, masih banyak cara dan jalan lain yang dapat ditempuh untuk dapat melakukannya selain melalui lomba baik debat ataupun olimpiade. Perlu menjadi catatan dan diingat bahwa jika belajar adalah ibadah, maka prestasi adalah dakwah. Barakallahu fiikum.
#SEFrestatif