Uncategorized

SEF UGM Meraih Grand Prize dan Best Paper The 15th SECOND UI

Pagelaran The 15thShariah Economics Days atau dikenal SECOND UI yang berlangsung selama empat hari usai sudah pada Rabu, 17 Februari 2016 bertempat di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta Pusat. SEF UGM berhasil meraih best paper pada kategori Bisnis dan Keungan Islam, menyisihkan 10 kontestan pada kategori yang sama. Serta membawa pulang Grand Prize The 15TH SECOND UI yaitu 1 Paket Umroh. Acara ini sudah 15 tahun berjalan dengan inovasi baru di setiap tahunnya,.Pada the 15th SECOND UI 2016, konsep acara berubah total dari tahun lalu. Tahun 2016, SECOND UI mengusung konsep konferensi sedangkan tahun sebelumnya konsep olimpiade. Dengan tema besar Redifinisi Ekonomi Islam untuk kemakmuran Negeri, seminar yang dilakukan pada hari Senin, 15 Februari 2016 menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli dalam bidangnya, seperti Prof Emil Salim, Dr. Adiwarman Karim, dll....   Selengkapnya

SEF UGM Meraih Grand Prize dan Best Paper The 15th SECOND UI Read More »

Muktamar XV SEF UGM, Istimewa!

Bulaksumur, Yogyakarta– Ahad (13 Desember 2015), Shariah Economics Forum Universitas Gadjah Mada (SEF UGM) telah selesai menjalankan rotasi kepemimpinan untuk satu tahun ke depan. Bertempat di Ruang Audio Visual Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, pada pukul 20.00, forum Muktamar XV SEF UGM telah menetapkan Achmad Faizal Azmi (Jurusan IUP-Akuntansi) dari angkatan 2014 sebagai Ketua Umum SEF UGM untuk masa amanah 2016, menggantikan Salim Fauzanul Ihsani (Jurusan Ilmu Ekonomi) dari angkatan 2013, yang telah mempertanggungjawabkan kinerjanya bersama Pengurus Harian selama memimpin SEF UGM untuk masa amanah 2015....   Selengkapnya

Muktamar XV SEF UGM, Istimewa! Read More »

E-Dynamic : Kesadaran Mahasiswa Yogyakarta terhadap Kehalalan Makanan

DSC_0271E-dynamic adalah sebuah kesempatan yang menarik karena menjadi fasilitator dalam berdiskusi. Membahas persepsi mahasiswa mengenai Ekonomi Islam menjadi hal yang sulit dilakukan pada beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi, SEF UGM mampu melakukan sesuatu yang dahulu tidak mungkin dilakukan.
Orang awam mungkin menganggap kehalalan makanan akan lebih relevan jika dibahas oleh orang-orang yang mendalami ilmu tentang teknologi pertanian atau pangan. Akan tetapi, persepsi tersebut tidak mampu menghentikan bidang ilmu lain untuk turut mengkajinya. Ini karena banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan satu bidnag ilmu saja. Jika hanya satu sudut pandang dari bidang ilmu tertentu yang menyelesaikan masalah, sangat sedikit kontribusi yang dapat diberikan. Sebaliknya, integrasi dan komunikasi antarbidang ilmu akan menghasilkan banyak manfaat. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan adanya kontribusi dari masing-masing bidang ilmu. Selain itu, setiap orang yang menadalami bidang ilmu tertentu juga dapat mengidentifikasi apa saja yang bisa ia kontribusikan. Kontribusi setiap bidang ilmu dapat berupa persepsi, regresi, dan korelasi. Ilmu yang dimiliki oleh muslim bersifat tidak terbatas. Sebagai muslim, peserta diharapkan minimal mempunyai ilmu dasar sebagai bekal di dunia
Riset yang telah dilakukan oleh Departemen Riset dan Pengembangan SEF UGM adalah Riset awal yang membutuhkan banyak saran dan masukan. Dengan dukungan data dari 1080 responden se-Yogyakarta, riset tersebut dianggap sangat powerfull karena Yogyakarta adalah miniatur Indonesia....   Selengkapnya

E-Dynamic : Kesadaran Mahasiswa Yogyakarta terhadap Kehalalan Makanan Read More »

Scroll to Top