Author name: admin.feb

Kesenian dan Kebudayaan : Membangkitkan Perekonomian Islam melalui Estetika

Tuhan pastinya sedang tersenyum ketika menganugrahkan kesenian pada manusia. Ya, mengapa tidak? Kesenian membawa nilai-nilai keindahan. Nilai-nilai yang dapat diterima sebagian besar insan manusia secara umum, karena seni merupakan bahasa yang universal. Tanpa perlu menempuh pendidikan formal terlebih dahulu, umumnya insan manusia sudah dapat membedakan seni yang baik dan tidak—estetika. Kesenian sendiri sudah hadir dan melekat bahkan sejak peradaban manusia lahir. Tidak dapat dipungkiri, kesenian telah memberikan sumbangsih yang luar biasa pada peradaban dan pemikiran manusia dari waktu ke waktu.  Hal tersebut ditunjukkan dari peninggalan-peninggalan umat manusia terdahulu yang kini berhimpun dan melebur menjadi sebuah kesatuan yang membentuk kehidupan manusia saat ini.

Kesenian dan Kebudayaan : Membangkitkan Perekonomian Islam melalui Estetika Read More »

SEKILAS EKIS : Konseptualisasi Etika Bisnis oleh Al Ghazali

Hubungan antar manusia yang fundamental berkaitan tentang bagaimana kita berpikir dan berperilaku terhadap orang lain dan apa yang kita inginkan tentang pemikiran dan perilaku mereka, dari hal tersebut dapat muncul sebuah penilaian apakah perlakuan tersebut sesuai dengan moral atau tidak berdasarkan prinsip etika yang berlaku. Gagasan tentang baik dan buruknya suatu perilaku datang dari banyak sumber. Institusi keluarga, pendidikan, teman sebaya, kelompok etnis, media elektronik dan internet, merupakan berbagai sumber lahirnya prinsip etika. Akan tetapi, kebanyakan orang menjadikan keyakinan agamanya sebagai sumber utama panduan beretika (Lawrence dan Weber, 2017).
.
Termasuk dalam hal bisnis, banyak muncul pemikiran bagaimana etika yang seharusnya diterapkan di dalamnya. Begitu juga Al-Ghazali melalui kitab Ihya Ulumuddin yang dikarangnya banyak membahas mengenai etika dalam mencari nafkah dan banyak menjadi referensi etika pada dunia bisnis. Meskipun banyak bersumber dari Al-Quran dan Sunnah tetapi Al-Ghazali tetap menggunakan pembenaran rasional. Sidani dan Ariss (2014), menyimpulkan empat konsep yang muncul dari Ihya Ulumuddin karya Al-Ghazali sebagai berikut:
...   Selengkapnya

SEKILAS EKIS : Konseptualisasi Etika Bisnis oleh Al Ghazali Read More »

Scroll to Top